Wednesday, September 20, 2017

Penaklukan Konstantinopel

    Tanggal : 6 April-29 Mei 1453
    Lokasi   : Konstantinopel
    Hasil     : Kemenangan telak                                    Utsmaniyah;dan berakhirnya                      Kekaisaran Bizantium
    Pihak yang terlibat
    Komandan
    كنا عند عبدِ اللهِ بنِ عمرو بنِ العاصِ ، و سُئِلَ أيُّ المدينتيْنِ تُفتحُ أولًاالقسطنطينيةُ أو روميَّةُ ؟ فدعا عبدُ اللهِ بصندوقٍ له حِلَقٌ ، قال : فأخرج منه كتابًا قال : فقال عبدُ اللهِ : بينما نحنُ حولَ رسولِ اللهِ نكتبُ ، إذ سُئِلَ رسولُ اللهِ : أىُّ المدينتيْنِ تُفتحُ أولًا القسطنطينيةُ أو روميَّةُ ؟ فقال رسولُ اللهِ : مدينةُ هرقلَ تُفتحُ أولًا : يعني قسطنطينيةَ
    Kami berada di sisi Abdullah bin Amr bin Ash dan beliau ditanya tentang mana kota yang dibuka terlebih dahulu, apakah Konstantinopel ataukah Romawi? Maka beliau meminta untuk diambilkan sebuah kotak, lalu beliau mengeluarkan sebuah kitab lalu berkata: ‘Berkata Abdullah bin Mas’ud: Tatkala kami bersama Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam untuk menulis, tiba-tiba beliau ditanya: Manakah kota yang terlebih dahulu dibuka, apakah Konstantinopel ataukah Romawi?’. Maka beliau menjawab: ‘Yang dibuka terlebih dahulu adalah kota Heraklius’. YaituKonstantinopel“.
    pernakah kalian mendengar hadist diatas ? atau mendengar tentang tertakluknya konstantinopel ? kota yang dianggap paling megah dan sulit ditaklukan.baik pada blog saya kali ini saya akan membahas lebih lanjut 

    Konstantinopel

    merupakan kota terbesar dan termakmur di Eropa.Konstantinopel terkenal karena pertahanannya yang sangat kuat. Meskipun dikepung beberapa kali oleh berbagai bangsa, kota Bizantium berhasil direbut hanya pada tahun 1204 oleh tentara Latin Perang salib keempat, dipulihkan pada tahun 1261 oleh Kaisar Bizantium , Yang pertama, dinding kecil didirikan oleh Konstantinus I, dan mengelilingi kota. Kemudian, pada abad ke-5, Theodosius II membangun Tembok Theodosian, yang terdiri dari dinding ganda membentang sekitar 2 KM (1,2 mil) ke barat dari dinding pertama. Kota ini dibangun di atas tujuh bukit serta pada Tanduk Emas dan Laut Marmara, maka tersaji sebuah benteng yang tak tertembus melingkupi istana megah, kubah, dan menara, yang mencakup dua benua






    USAHA-USAHA PARA KHALIFAH ISLAM

    Para khalifah dan pemimpin Islam pun berusaha menaklukkan Konstantinopel. Usaha pertama dilancarkan tahun 44 H pada zaman Mu'awiyah bin Abi Sufyan. Akan tetapi, usaha itu gagal. Upaya yang sama juga dilakukan pada zaman Khilafah Umayyah. Di zaman pemerintahan Abbasiyyah, beberapa usaha diteruskan tetapi masih menemui kegagalan termasuk pada zaman Khalifah Harun al-Rasyid tahun 190 H. Setelah kejatuhan Baghdad tahun 656 H, usaha menawan Konstantinopel diteruskan oleh kerajaan-kerajaan kecil di Asia Timur (Anatolia) terutama Kerajaan Seljuk. Pemimpinnya, Alp Arselan (455-465 H/1063-1072 M) berhasil mengalahkan Kaisar Roma, Dimonos (Romanus IV/Armanus), tahun 463 H/1070 M. Akibatnya sebagian besar wilayah Kekaisaran Roma takluk di bawah pengaruh islam seljuk.Awal kurun ke-8 Hijriyah, Daulah Utsmaniyah mengadakan kesepakatan bersama Seljuk. Kerjasama ini memberi napas baru kepada usaha umat Islam untuk menguasai Konstantinopel. Usaha pertama dibuat pada zaman Sultan Yildirim Bayazid saat dia mengepung kota itu tahun 796 H/1393 M. Peluang yang ada telah digunakan oleh Sultan Bayazid untuk memaksa Kaisar Bizantium menyerahkan Konstantinopel secara aman kepada umat Islam. Akan tetapi, usahanya menemui kegagalan karena datangnya bantuan dari Eropa dan serbuan bangsa Mongol di bawah pimpinan Timur Lenk.


    MEHMED II 






    Mehmed II lahir pada 30 Maret 1432 di Edirne, yang saat itu merupakan Ibu Kota Utsmaniyah. Ia merupakan anak dari Sultan Murad II (1404-51) dan Valide Sultan huma Hatun. Sultan Murad II memberikan fasilitas pendidikan yang sangat tinggi. Banyak guru yang mendidiknya, namun yang paling dekat dengannya adalah Syaikh Aaq Syamsuddin.
    Sesuai kebiasaan dalam Kekhalifahan Utsmaniyah kala itu, Mehmed II dikirim untuk memimpin dan mencari pengalaman di sebuah kota bernama Amasya saat ia berusia sebelas tahun. Tidak lama kemudian, tepatnya saat Mehmed II berusia 12 tahun, ayahnya mengundurkan diri dari posisi Sultan, dan mengangkat Mehmed II sebagai penggantinya. Pemikiran Sultan Murad II sangat terpengaruh oleh pemikiran ulama-ulama Islam kala itu, khususnya oleh pemikiran penasihat terdekatnya, Molla Gurani, serta Ak Semseddin, yang di kemudian hari mendorongnya untuk menaklukkan kota Konstantinopel
    Semenjak kecil, Sultan Muhammad Al-Fatih telah mencermati usaha ayahnya menaklukkan Konstantinopel. Bahkan dia mengkaji usaha-usaha yang pernah dibuat sepanjang sejarah Islam ke arah itu, sehingga menimbulkan keinginan yang kuat baginya meneruskan cita-cita umat Islam. Ketika dia naik tahta pada tahun 855 H/1451 M, dia telah mulai berpikir dan menyusun strategi untuk menawan kota tersebut. Kekuatan Sultan Muhammad Al-Fatih terletak pada ketinggian pribadinya. Sejak kecil, dia dididik secara intensif oleh para 'ulama terulung pada zamannya. Di zaman ayahnya, yaitu Sultan Murad II, Asy-Syeikh Muhammad bin Isma'il Al-Kurani telah menjadi murabbi Amir Muhammad (Al-Fatih). Sultan Murad II telah mengirim beberapa orang 'ulama untuk mengajar anaknya sebelum itu, tetapi tidak diterima oleh Amir Muhammad. Lalu, dia mengirim Asy-Syeikh Al-Kurani dan memberikan izin kepadanya untuk memukul Amir Muhammad jika membantah perintah gurunya.
    Waktu bertemu Amir Muhammad dan menjelaskan tentang hak yang diberikan oleh Sultan, Amir Muhammad tertawa. Dia lalu dipukul oleh Asy-Syeikh Al-Kurani. Peristiwa ini sangat berkesan pada diri Amir Muhammad, lantas setelah itu dia terus menghapal Al-Qur'an dalam waktu yang singkat. Di samping itu, Asy-Syeikh Syamsuddin merupakan murabbi Sultan Muhammad Al-Fatih yang hakiki. Dia mengajar Amir Muhammad ilmu-ilmu agama seperti Al-Qur'anhaditsfiqih, bahasa (ArabParsi dan Turki), matematikafalak, sejarah, ilmu peperangan dan sebagainya.
    Syeikh Syamsyuddin lantas meyakinkan Amir Muhammad bahwa dia adalah orang yang dimaksudkan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam di dalam hadits pembukaan Konstantinopel. Ketika naik tahta, Sultan Muhammad segera menemui Syeikh Syamsyuddin untuk menyiapkan bala tentara untuk penaklukan Konstantinopel. Peperangan itu memakan waktu selama 54 hari. Persiapan pun dilakukan. Sultan berhasil menghimpun sebanyak 250 ribu tentara. Para mujahid lantas diberikan latihan intensif dan selalu diingatkan akan pesan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam terkait pentingnya Konstantinopel bagi kejayaan Islam

    PERSIAPAN


    Ketika musim semi dan musim panas 1452, Mehmed II,  sudah membangun benteng di dekat Bosphorus di sisi Asia yang disebut Anadolu Hisarı yang sekarang dibangun benteng kedua beberapa mil di utara Konstantinopel di sisi Eropa, tepat di seberang selat dari Anadolu Hisarı yang akan menaikkan pengaruh Turki di selat itu.Adapun aspek terutama yang relevan dari benteng ini adalah kemampuannya untuk mencegah bantuan dari koloni Genoa di pantai Laut Hitam dari mencapai kota. Benteng ini disebut dengan Rumeli HisarıRumeli dan Anadolu menjadi nama-nama bagian Eropa dan Asia dari Kesultanan Utsmaniyah, masing-masing. Benteng baru ini juga diketahui sebagai Boğazkesen, yang memiliki makna, yaitu pemblokir-selat yang menekankan posisi strategis. Nama Yunani benteng itu adalah, Laimokopia yang juga menyandang makna ganda yang sama. Pada Oktober 1452, Sultan Mehmed II memrintahkan Turakhan Beg dan anaknya, Ahmad dan Omar untuk memimpin kekuatan besar untuk Peloponesia dan tetap ada sepanjang musim dingin untuk menjaga para lalim Thomas dan Demetrios dari membantu saudara mereka, Konstantinus selama Pengepungan Konstantinopel.

    Kaisar Bizantium Konstantinus XI meminta Eropa Barat untuk menolong, namun pertolongan itu tidak bertemu dengan sukses. Sejak saling ekskomunikasi Ortodoks dan Katolik Roma pada tahun 1054, Katolik Roma Barat telah berusaha untuk memperoleh kekuasaan atas timur; adapun serikat telah mencoba sebelumnya di Lyon pada tahun 1274 dan memang, beberapa kaisar Paleologos memang diterima di gereja Latin. Kaisar Yohanes VII Palaiologos telah berusaha untuk bernegosiasi dengan Paus Eugenius IV, dan pada Konsili Florence yakni pada tahun 1439 dan menghasilkan proklamasi, di Florence dari Uni Banteng.
    Di musim panas 1452, ketika tugas Rumeli Hisari sudah selesai dan ancaman yang berasal dari Kesultanan Utsmaniyahsemakin dekat, Konstantinus menulis surat untuk Paus untuk berjanji dan melaksanakan perserikatan tersebut. Adapun, dinyatakan berlaku oleh pengadilan kekaisaran pada hari Selasa, 12 Desember 1452 dan pelaksanaannya dikerjakan setengah hati. Walaupun dia sangat ingin untuk sebuah keuntungan, Paus Nicolas V tidak mempunyai pengaruh Bizantium dan pikirnya memiliki lebih dari Raja-Raja Barat dan Pangeran-pangerannya, beberapa di antaranya untuk waspada meningkatkan kontrol Kepausan, dan ini bukanlah sarana buat berkontribusi dengan upaya, mengingat bahwa negara yang melemah di Perancis dan Inggris dari Perang Seratus Tahun, sedang Spanyol berada dalam akhir Reconquista, selain itu pertempuran internal dalam Kerajaan Jerman,Hungaria dan Polandia yang mengalami kekalahan pada Pertempuran Varna pada 1444. Meskipun beberapa pasukan telah datang dari negara kota perdagangan Italia bagian utara, kontribusi Barat tidak memadai untuk mengimbangi kekuatan Utsmani. Beberapa individu barat datang untuk mempertahankan kota untuk. Salah satunya adalah seorang prajurit yang digunakan untuk melengkapi pasukan yang berasal dari Genoa, yaitu Giovanni Giustiniani, yang tiba dengan 700 pria bersenjata lainnya di Januari 1453.Seorang spesialis dalam mempertahankan kota-kota bertembok, ia langsung diberi komando pertahanan dinding tanah oleh kaisar, sekitar pada waktu yang sama para kapten dari kapal Venesiakebetulan hadir di Tanduk Emas menawarkan jasa mereka pada Kaisar, yaitu membuat pembatas yang berlawanan dari arah Venesia, dan Paus Nicholas mengambil langkah untuk mengirimkan tiga buah kapal yang sarat akan ketentuan, yang berlayar di dekat akhir Maret.Di Venesia, sementara itu, musyawarah sedang berlangsung untuk mempertimbangkan jenis bantuan yang akan dipinjamkan oleh Republik kepada Konstantinopel. Senat memutuskan untuk mengirim armada, akan tetapi ada penundaan, dan akhirnya ditetapkan pada akhir April, tapi armada terlambat sehingga armada yang dikirimkan itu tak ikut dalam pertempuran.Selanjutnya, 7 kapal Italia keluar dari ibu kota saat Giustiniani, maka tiba-tiba ada seorang pria yang bersumpah mempertahankan ibu kota. Pada saat yang sama, upaya Konstantinus menjanjikan hadiah untuk Sultan, berakhir dengan ekskusi duta besar Kaisar — bahkan diplomasi Bizantium tidak bisa menyelamatkan kota.Maka dia pun segera mengajukan bermacam-macam tawaran kepada sultan agar mau menarik pasukannya dan sebagai penggantinya akan menyetorkan uang dan akan menyatakan ketaatan padanya dan tawaran-tawaran lainnya. Namun Sultan Muhammad Al-Fatih, alih-alih menerima tawaran itu, malah dia dengan tegas meminta kaisar menyerahkan kota Konstantinopel. Jika demikian, maka sultan akan memberi jaminan bahwa tidak akan ada seorang penduduk pun dan satu gereja pun yang akan diganggu.
     Rantai yang di gunakan untuk memblokir laut

    Karena khawatir akan serangan dari Angkatan Laut Kesultanan Utsmaniyah di sepanjang pantai Tanduk Emas, maka Konstantinus XI memerintahkan agar rantai diletakkan di mulut pelabuhan. Rantai yang mengapung di atas gelondongan kayu, cukup kuat untuk mencegah kapal Turki untuk memasuki pelabuhan. Perangkat ini adalah salah satu dari dua yang digunakan sebagai bantuan sementara oleh Bizantium dengan harapan untuk memperluaskan pengepungan sampai kemungkinan kedatangan bantuan asing. Angkatan Laut Utsmani berusaha melampaui rantai-rantai besar yang dipasang pasukan Bizantium, yang merupakan sarana utama mereka untuk melindungi kota dari serangan luar.Strategi ini berhasil diterapkan, karena pada tahun 1204 tentara Perang Salib Keempat berhasil dielakkan pertahanan tanah Konstantinopel dengan menerobos dinding perlindungan bagian sisi Tanduk Emas. Strategi lain yang digunakan oleh Bizantium adalah perbaikan dan fortifikasi tembok tanah, yaitu Dinding Theodosia. Kaisar Konstantinus XI dianggap perlu memastikan bahwa dinding Kabupaten Blachernae itu adalah yang paling dibentengi karena bagian dinding utara menonjol. Benteng tanah yang terdiri 60 ft (18 m), lebar parit depan yang bertangkup itu pada dinding-dindingnya bagian dalam dan luar diberi jarak setiap 50-60 meter untuk diletakkan di situ menara untuk mengawasi.
    PENYERANGAN
    Hari Jumat, 6 April 1453 M, Muhammad II bersama gurunya Syaikh Aaq Syamsudin, beserta tangan kanannya Halil Pasha dan Zaghanos Pasha merencanakan penyerangan ke Konstantinopel dari berbagai penjuru benteng kota tersebut. Dengan berbekal 150.000 ribu pasukan dan meriam -teknologi baru pada saat itu- Muhammad II mengirim surat kepada Paleologus untuk masuk islam atau menyerahkan penguasaan kota secara damai dan membayar upeti atau pilihan terakhir yaitu perang. Constantine menjawab bahwa dia tetap akan mempertahankan kota dengan dibantu Kardinal Isidor, Pangeran Orkhan dan Giovani Giustiniani dari Genoa.
    Kota dengan benteng >10m tersebut memang sulit ditembus, selain di sisi luar benteng pun dilindungi oleh parit 7m. Dari sebelah barat pasukan artileri harus membobol benteng dua lapis, dari arah selatan Laut Marmara pasukan laut Turki harus berhadapan dengan pelaut Genoa pimpinan Giustiniani dan dari arah timur armada laut harus masuk ke selat sempit Golden Horn yang sudah dilindungi dengan rantai besar hingga kapal perang ukuran kecil pun tak bisa lewat.
    Berhari-hari hingga berminggu-mingu benteng Byzantium tak bisa jebol, kalaupun runtuh membuat celah maka pasukan Constantine langsung mempertahankan celah tsb dan cepat menutupnya kembali. Usaha lain pun dicoba dengan menggali terowongan di bawah benteng, cukup menimbulkan kepanikan kota, namun juga gagal.
    Hingga akhirnya sebuah ide yang terdengar bodoh dilakukan hanya dalam waktu semalam. Salah satu pertahanan yang agak lemah adalah melalui Teluk Golden Horn yang sudah dirantai. Ide tersebut akhirnya dilakukan, yaitu dengan memindahkan kapal-kapal melalui darat untuk menghindari rantai penghalang, hanya dalam semalam dan 70-an kapal bisa memasuki wilayah Teluk Golden Horn 


    Di pagi hari, Bizantium kaget bukan kepalang, mereka sama sekali tidak mengira Sultan Muhammad dan pasukannya menyeberangkan kapal-kapal mereka lewat jalur darat. 70 kapal laut diseberangkan lewat jalur darat yang masih ditumbuhi pohon-pohon besar, menebangi pohon-pohonnya dan menyeberangkan kapal-kapal dalam waktu satu malam adalah suatu kemustahilan menurut mereka, akan tetapi itulah yang terjadi.
    29 Mei 1453 M, setelah sehari istirahat perang, pasukan Turki Utsmani dibawah komando Sultan Muhammad II kembali menyerang total, diiringi hujan dengan tiga lapis pasukan, irregular di lapis pertama, Anatolian army di lapis kedua dan terakhir pasukan elit Yanisari. Giustiniani sudah menyarankan Constantine untuk mundur atau menyerah tapi Constantine tetap konsisten hingga gugur di peperangan. Kabarnya Constantine melepas baju perang kerajaannya dan bertempur bersama pasukan biasa hingga tak pernah ditemukan jasadnya. Giustiniani sendiri meninggalkan kota dengan pasukan Genoa-nya. Kardinal Isidor sendiri lolos dengan menyamar sebagai budak melalui Galata, dan Pangeran Orkhan gugur di peperangan.
    benteng yang tak tersentuh sebagai simbol kekuatan Bizantium itu akhirnya diserang oleh orang-orang yang tidak takut akan kematian. Akhirnya kerajaan besar yang berumur 11 abad itu jatuh ke tangan kaum muslimin. Peperangan besar itu mengakibatkan 265.000 pasukan umat Islam gugur. Pada tanggal 20 Jumadil Awal 857 H bersamaan dengan 29 Mei 1453 M, Sultan al-Ghazi Muhammad berhasil memasuki Kota Konstantinopel. Sejak saat itulah ia dikenal dengan nama Sultan Muhammad al-Fatih, penakluk Konstantinopel.Konstantinopel telah jatuh, penduduk kota berbondong-bondong berkumpul di Hagia Sophia/ Aya Sofia, dan Sultan Muhammad II memberi perlindungan kepada semua penduduk, siapapun, baik Yahudi maupun Kristen karena mereka(penduduk) termasuk non muslim dzimmy (kafir yang harus dilindungi karena membayar jizyah/pajak), muahad (yang terikat perjanjian), dan musta’man(yang dilindungi seperti pedagang antar negara) bukan non muslim harbi (kafir yang harus diperangi). 
    Saat memasuki Konstantinopel, Sultan Muhammad al-Fatih turun dari kudanya lalu sujud sebagai tanda syukur kepada Allah. Setelah itu, ia menuju Gereja Hagia Sophia dan memerintahkan menggantinya menjadi masjid. Konstantinopel dijadikan sebagai ibu kota, pusat pemerintah Kerajaan Utsmani dan kota ini diganti namanya menjadi Islambul yang berarti negeri Islam, lalu akhirnya mengalami perubahan menjadi Istanbul.Toleransi tetap ditegakkan, siapa pun boleh tinggal dan mencari nafkah di kota tersebut. Sultan kemudian membangun kembali kota, membangun sekolah gratis, siapapun boleh belajar, tak ada perbedaan terhadap agama, membangun pasar, membangun perumahan, membangun rumah sakit, bahkan rumah diberikan gratis bagi pendatang di kota itu dan mencari nafkah di sana.

    No comments:

    Post a Comment